Xiangyi pernah memperkirakan perlu waspada terhadap gempa bumi di tahun 2018. Hal itu disebabkan kekuatan api yang terlalu besar dari angka luoshu 9. Angka tersebut berelemen api dan menguasai Luoshu Chart pada tahun 2018. Ia berada di garis vertikal khatulistiwa di atas Indonesia.

Secara geologis, matahari selalu berada di sekitar katulistiwa, karena itu tempat tersebut di wakili Trigram Li (api), secara otomatis, posisi Trigram Kan (air) di Indonesia berada di sekitar Nusa Tenggara. Bintang bencana berangka 5 pada tahun 2018 berpusat di Wilayah Nusa Tenggara Barat. Energi Kayu yang sangat kuat berada di seberang (Selatan), telah mendorong pergerakan tanah dari efek interaksi ‘Ke’ antara Kayu (4) dan Tanah (5) yang berkumpul di sektor Utara. Energi itu terbentuk pada bulan Agustus 2018. Itulah yang menyebabkan bencana gempa. Lihat gambar dibawah ini (abaikan posisi Timur dan Barat yang terbalik).

Hasta Aksara Lichun tahun Anjing tanah 2018 menghadirkan energi Api sangat kuat dengan energi perpaduan bunyi dati tahun menghasilkan Kayu di atas tanah. Alam selalu bisa menyelaraskan energinya sendiri. Energi api yang terlalu kuat harus di lepas, agar tercapai keselarasan sistim. Gempa, adalah efek dari pelepasan energi api alam.

Lalu kenapa di NTB? Luoshu di sekitar sektor Utara (NTB) tahun 2018 adalah angka bencana 5, sedangkan di sektor Selatan (Trigram Li) adalah Kayu dengan angka 4. Energi mengalir dari Selatan ke Tengah (Kayu 4 menghidupkan Api 9), lalu dari Tengah ke Utara (Api 9 menghidupkan Tanah 5). Perlu digaris-bawahi, bahwa sektor tengah hanya vector pengarah, ia tidak merubah bentuk energi yang didistribusikannya dalam arti yang sesungguhnya.

Bisa kita lihat dari peta energi Luoshu Agustus 2018. Terbentuk kombinasi Angka 5 dan 4 di Utara, yaitu di wilayah NTB. Itu berarti energi Kayu angka 4 telah hadir di NTB, ia menarik energi Kayu sangat kuat yang terakumulasi dari angka 4 + 3 dari Selatan dan membenturkan diri dengan energi bencana angka 5 yang sedianya terdapat di sana. Maka bencana gempa pun terjadi tanpa bisa dielakkan lagi. Hal ini tergambar sangat jelas dari peta energi yang ada di atas.

Jakarta, 9 Agustus 2019

( Xiangyi )